Senin, 07 Juni 2010

Cara Penyimpanan Suhu Rendah Produk Hortikultura

Pengendalian suhu di dalam ruang penyimpanan memiliki peranan yang penting terhadap daya simpan komoditi pertanian. Mengingat kegiatan respirasi sangat dipengaruhi oleh suhu dan terjadinya peningkatan suhu akan mempercepat proses kerusakan bahan pangan. Sedangkan penurunan suhu sekitar 8 derajat  Celcius dapat diperkirakan kecepatan reaksi berkurang menjadi setengahnya dan mampu memperlambat proses respirasi lanjutan. Selain itu penurunan suhu juga dapat menghambat pembusukan akibat pertumbuhan mikroba karena rusaknya jaringan – jaringan sel yang ada di dalam bahan pangan. Besar kecilnya jumlah mikroba sangat menentukan keberhasilan proses pendinginan dan pembekuan.

Proses pendinginan sehari – hari umumnya menggunakan suhu antara 1 derajat - 4 derajat Celcius. Sedangkan pendinginan beku menggunakan suhu di bawah 0 derajat Celcius sekitar - 1,5 ± 0,2 derajat Celcius dapat digunakan untuk menyimpan bahan pangan antara 9 – 10 minggu. Proses pendinginan ini biasanya disebut dengan Chilling. Selain suhu, kelembaban udara juga berpengaruh terhadap proses penyimpanan. Sehingga kombinasi keduanya sangat diperlukan untuk mendapatkan daya simpan optimum yang dikehendaki.

Komoditi pertanian seperti sayur dan buah – buahan merupakan produk yang mudah sekali mengalami kerusakan sehingga diperlukan penanganan dalam penyimpanan. Sepert tomat matang yang disimpan pada suhu 4,4 derajat Celcius dengan kelembaban relatif 85 - 90 % memiliki daya simpan sekitar 7 – 10 hari. Suhu dibawah 4,4 derajat celcius dapat menghambat proses pewarnaan tetapi justru mempercepat proses pembusukan. Sedangkan pada tomat yang masih hijau tidak dapat lagi matang jika didinginkan menggunakan suhu rendah.

Pada umumnya suhu penyimpanan kacang – kacangan adalah kurang dari 4,4  derajat Celcius. Kelembaban relatif dari ruang penyimpanannya harus berkisar 65 – 75 %. Pada kondisi ini bahan dapat disimpan selama 8 – 12 hari dan dapat mempertahankan kualitas terbaiknya. Kelembaban yang lebih rendah cenderung mengurangi kadar air biji kacang, sedangkan kelembaban yang lebih tinggi akan mempercepat pertumbuhan cendawan.

Suhu penyimpanan terbaik untuk buah pir adalah – 1,1 derajat Celcius dengan kelembaban relatif 85 – 90 %. Pada kondisi ini buah pir dapat disimpan selama 2 – 7 bulan. Jika suhu penyimpanan mengalami kenaikan sebesar 40 dan dibiarkan demikian selama 10 hari maka daya simpannya akan turun menjadi 1 minggu. Sedangkan penyimpanan dibawah suhu – 2,2 derajat Celcius buah pir akan membeku dan tidak dapat dikonsumsi.

Tidak ada komentar: